Sunday, February 15, 2015

Pemeriksaan Fisik Pada Bayi dan Anak



Macam-macam Reflek pada Bayi Baru Lahir
REFLEK
CARA
NORMAL
ABNORMAL
Berkedip (Blink Refleks)
Mengetukkan jari ke glabela
Berkedip dijumpai pada tahun pertama
Tidak berkedip yang menujnjukkan kebutaan
Mencari ( rooting )
Gores sudut mulut bayi garis tengah bibir
Bayi memutar ke arah pipi yang digoreskan. Reflex ini menghilang pada umur 3- 4 bulan. Tetapi bisa menetap hingga umur 12 bulan khususnya selama tidur
Tidak ada reflex sehingga menunjukkan adanya masalah neurologi berat
Menghisap (Sucking )
Berikan bayi botol dan dot atau jari kelingking, tempelkan di bibir bayi
Bayi menghisap dengan kuat dalam berespon terhadap stimulus, reflex ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
Reflex yang lemah atau tidak ada menunjukkan kelambataan perkembangan atau keadaan neurologi yang abnormal
Moro’s
Ubah posisi dengan tiba – tiba atau pukul meja atau kasur
Lengan ekstensi, jari – jari mengembang, kepala menoleh kebelakang
Menunjukkan adanya fraktur atau cedera pada bagian tubuh tertentu.
Menggenggam (palmer grasp)
Telapak tangan di sentuh
Jari – jari mengatup, membentuk genggaman
Kelainan pada saraf otak atau bila menetap
Babinski
Telapak kaki digoyang atau di sentuh
Jari – jari kaki akan membuka
Kelainan pada saraf otak atau bila menetap
Tonis neck
Di telentangkan
Memutar kepala bayi dalam posisi terlentang/supinasi akan tampak gerakkan berlawanan arah antara kepala dan tubuhnya. Maksudnya, bila kepala kearah kanan, maka bagian tubuhnya seperti bergerak kearah sebaliknya dengan kedua tangan biasanya menggenggam. Posisinya akan tampak seperti pemain anggar ( the pencer pose )
Jika waktu lahir menunjukkan respon yang sterotip ( justru searah ) dan sangat menonjol, pertanda ada kerusakkan otak yang berat
Steping
Bila tubuhnya diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan lantai
Kakinya akan menjejak – jejak seperti akan berjalan
Kelainan pada motorik kasar
Swimming
Ditelungkupkan didalam air
Secara otomatis tubuhnya akan membuat gerakkan – gerakkan seolah berenang
Bayi premature atau gangguan motorik kasar
Gag Refleks
Meneteskan jenis minuman/ASI/susu formula
Bayi mengecap dan menelan
Tidak mengecap, makanan tidak ditelan atau keluar dari mulut. Menunjukkan kelainan neurologi abnormal
Righting refleks
Posisikan bayi tengkurap,
beberapa saat kemudian, bayi akan mengangkat kepalanya untuk membebaskan hidung atau mulutnya agar bisa bernafas
Bayi tidak mengangkat kepala
Crawling Refleks
Letakkan bayi tengkurap diatas perutnya
Bayi akan menggerakkan tungkainya spt sedang mencoba untuk merangkak. Hilang usia 2 bulan
Bayi tidak bergerak atau bergerak lemah, menandakan keterlambatan perkembangan atau masalah motorik abnormal
Galant Refleks
Usap tulang punggung tengah atau punggung bagian kanan atau kiri
Tubuh bayi akan melengkung ke arah yang diusap
Abnormalitas neurologi
Crossed Ekxtensor refleks
Meluruskan salah satu tungkai bayi
Tungkai yang lain (yang tadinya lurus) akan menekuk (lututnya
Abnormalitas neurologi
Flexor withdrawal refleks
Menggores / menyentuh telapak kaki bayi yang lurus
Tungkai tersebut akan menekuk. Hilang usia 1 -2 bulan
Abnormalitas neurologi
Extensor thrust refleks
menggores / menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang menekuk
Tungkai tersebut akan menjadi lurus
Abnormalitas neurologi

Refleks atau fungsi persyarafan pada anak
q  Pemeriksaan nervus I ( Olfaktoris)
Tutup salah satu lubang hidung klien ,berikan bau bauan , lalu klien diminta untuk menyebutkan bau apa.Tiap hidung diuji secara terpisah.
q  Pemeriksaan nervus II ( optikus),test konfrontasi dan  ketajaman penglihatan.
ü  Sebagai objek mempergunakan jari
ü  Pemeriksa dan pasaien duduk berhadapan ,mata yang akan diperiksa berhadapan  dengan mata pemeriksa ,yang biasanya  berlawanan, mata kiri dengan mata kanan,pada garis ketinggian yang sama.
ü  Jarak antara keduanya berkisar 60 – 100 cm. Mata yang lain ditutup,obyek mulai digerakkkan oleh pemeriksa mulai dari samping telinga ,apabila obyek sudah tidak terlihat oleh pemeriksa maka secara normal obyek tersebut dapat dillihat oleh pasien. 
ü  Anak dapat disuruh membaca atau diberikan Snellen Chart.
q  Pemeriksaan nervus III ( Oculomotoris refleks cahaya)
ü  Pen light dinyalakan mulai dari samping) atrau, kemudian cahaya diarahkan pada salah satu pupil yang akan diperiksa, maka akan ada rekasi miosis.
ü  Apakah pupil isokor kiri atau kanan
q  Pemeriksaan Nervus IV ( Troclearis ) pergerakan bola mata
ü  Menganjurkan klien untuk melihat ke atas dan ke bawah.
ü  Pemeriksaan nervus VI ( Abdusen )
ü  Menganjurkan klien untuk melihat ke kanan dan ke kiri.

q  Pemeriksaan nervus V( Trigeminus) Refleks kornea
ü  Tutup mata yang satu dengan penutup
ü  Minta klien untuk melirik kearah laterosuperior ( mata yang tidak diperiksa)
ü  Sentuhkan pilinan kapas pada kornea, respon refleks berupa kedipan kedua mata secara cepat.
ü  Glaberal refleks: mengetuk dahi diantara kedua mata,hasil positif bila tiap ketukan mengakibatkan kedua mata klien berkedip.
ü  Doll eye refleks : bayi dipalingkan dan mata akan ikut ,tapi hanya berfookus pada satu titik.
-          Tekan pangkal lidah dengan menggunakan spatel,hasil positif bila ada refleks muntah ( Gags refleks)
-          Pemeriksaan nervus X ( VAGUS )
Tekan lidah  dengan menggunakan spatel, dan anjurkan klien untuk memngatakan “ AH “ dan perhatikan ovula apakah terngkat.



-          -Pemeriksaan nervus VII ( facialis) sensoris
A.     Tetesi bagian 2/3 anterior lidah dengan rasa asin, manis dan pahit, kemudian menentukan zat apa yang dirasakan dan 1/3 bagian belakang lidah untuk pemeeriksaan Nervus IX.
B.      Pemeriksaan  Nervus  XI Hipoglosus
Menyuruh pasien untuk menjulurkan lidah lurus lurus kemudian menarik dengan cepat dan disuruh menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan dan sementara itu pemeriksa melakukan palpasi pada kedua pipi untuk merasakan kekuatn lidah
q  Pemeriksaan tes nervus VIII (Acustikus)
menggesekkan rambut, atau tes bisik.
Mendengarkan garpu tala (Tes Rinne,Weber)
q  Refleks  kremaster : gores pada abdomen mulai dari sisi lateral kemedial ,terlihat kontraksi
q  Ortholani test : lutut ditekuk sama tinggi/tidak
q  Barlow test : kedua lutut ditekuk dan regangkan kesamping akan terdengar bunyi klik
q  Tredelenburg test :  berdiri angkat satu kaki, lihat posisi pelvis apakah simetris kiri dan kanan.
q  Waddling gait : jalan seperti bebek.
q  Thomas test : lutut kanan ditekuk dan dirapatkan kedada,sakit dan lutut kiri akan terangkat
q  Reflek patella
TES FUNGSI SEREBRAL
a.      Tingkat kesedaran  GCS ( Nilai normal 15 )
1)      Respon membuka mata  =  4
2)      Respon verbal                =  5
3)      Respon motorik              =  6
Pemeriksaan :
1)      Respon mata
F  Membuka mata spontan                     (4)
F  Buka mata atas perintah                     (3)
F Buka mata terhadap nyeri                   (2)
F Tidak ada respon                                 (1)



2)      Respon verbal
F Respon verbal             tepat                            (5)
F Bingung                                              (4)
F Berkata-kata  respon tidak tepat         (3)
F Respon tidak bermakana                     (2)
F Tidak ada respon                                 (1)
3)      Respon motorik
F  Sesuai perintah verbal                        (6)
F Mengenali nyeri local                          (5)
F Menarik diri dari rangsangan nyeri     (4)
F Fleksi abnormal           ( Dekortikasi ) (3)
F Ektensi abnormal  ( Decerebrasi )       (2)
F Tidak da respon                                  (1)
b. Status mental
-          Orentasi
-          Daya ingat
-          Perhatian dan Perhitungan
-          Fungsi bahasa
c.       Pengkajian bicara
-          Proeses resertif : ucap baca
-          Proses exspresive : ekspresi
2. Tes Funfsi Cerebelum
a.       Untuk keseimbangan : Jalan dengan satu kaki dalam satu garis luus
b.      Fungsi koordinasi
c.       Postur tubuh
3. Tes fungsi sensorik
a.       Rasa sakit
b.      Vibrasi : Pemeriksaan dengan garpu tala
c.       Posisi : ujung jari –jari disentuh dengan ibu jari.
d.      Sentuhan kapas
e.       Diskriminasi: stereogenesis, grafhestesia, two poin stimulation.
4. Tes Fungsi Motorik
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan :
1)Masa otot           : Hipertropi, normal, atropi.
2) Tonus otot : Hipertonik atau hipotonik
3) Kekuatan otot : Pemeriksa menggerakan pasien menahan tau pasien menggerakan pasien menahan.
Penilaian :
0        Tidak ada kontraksi
1        Terlihat kontraksi tapi tidak ada pergerakan pada sendi
2        Ada gerakan pada sendi tapi tidak dapat melawan grafitasi
3        Bisa melawan gravitasi tapi tidak bisa menahan tahanan pemeriksa
4        Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa dengan tahanan minimal
5        Dapat melawan kekuatan pemeriksa dengan kekuatan maksimal.