Macam-macam Reflek pada Bayi Baru Lahir
REFLEK
|
CARA
|
NORMAL
|
ABNORMAL
|
Berkedip (Blink Refleks)
|
Mengetukkan jari ke glabela
|
Berkedip dijumpai pada tahun pertama
|
Tidak berkedip yang menujnjukkan kebutaan
|
Mencari ( rooting )
|
Gores sudut mulut bayi garis tengah bibir
|
Bayi memutar ke arah pipi yang digoreskan. Reflex ini menghilang pada
umur 3- 4 bulan. Tetapi bisa menetap hingga umur 12
bulan khususnya selama tidur
|
Tidak ada reflex sehingga menunjukkan adanya masalah neurologi
berat
|
Menghisap (Sucking )
|
Berikan bayi botol dan dot atau jari kelingking, tempelkan di bibir bayi
|
Bayi menghisap dengan kuat dalam berespon terhadap stimulus, reflex ini
menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
|
Reflex yang lemah atau tidak ada menunjukkan kelambataan perkembangan
atau keadaan neurologi yang abnormal
|
Moro’s
|
Ubah posisi dengan tiba – tiba atau pukul meja atau kasur
|
Lengan ekstensi, jari – jari mengembang, kepala menoleh kebelakang
|
Menunjukkan adanya fraktur atau cedera pada bagian tubuh tertentu.
|
Menggenggam (palmer grasp)
|
Telapak tangan di sentuh
|
Jari – jari mengatup, membentuk genggaman
|
Kelainan pada saraf otak atau bila menetap
|
Babinski
|
Telapak kaki digoyang atau di sentuh
|
Jari – jari kaki akan membuka
|
Kelainan pada saraf otak atau bila menetap
|
Tonis neck
|
Di telentangkan
|
Memutar kepala bayi dalam posisi terlentang/supinasi akan
tampak gerakkan berlawanan arah antara kepala dan tubuhnya. Maksudnya, bila
kepala kearah kanan, maka bagian tubuhnya seperti bergerak kearah sebaliknya
dengan kedua tangan biasanya menggenggam. Posisinya akan
tampak seperti pemain anggar ( the pencer pose )
|
Jika waktu lahir menunjukkan respon yang sterotip ( justru searah ) dan
sangat menonjol, pertanda ada kerusakkan otak yang berat
|
Steping
|
Bila tubuhnya diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan lantai
|
Kakinya akan menjejak – jejak seperti akan berjalan
|
Kelainan pada motorik kasar
|
Swimming
|
Ditelungkupkan didalam air
|
Secara otomatis tubuhnya akan membuat gerakkan – gerakkan seolah berenang
|
Bayi premature atau gangguan motorik kasar
|
Gag
Refleks
|
Meneteskan
jenis minuman/ASI/susu formula
|
Bayi
mengecap dan menelan
|
Tidak
mengecap, makanan tidak ditelan atau keluar dari mulut. Menunjukkan kelainan
neurologi abnormal
|
Righting
refleks
|
Posisikan
bayi tengkurap,
|
beberapa
saat kemudian, bayi akan mengangkat kepalanya untuk membebaskan hidung atau
mulutnya agar bisa bernafas
|
Bayi tidak
mengangkat kepala
|
Crawling
Refleks
|
Letakkan
bayi tengkurap diatas perutnya
|
Bayi akan
menggerakkan tungkainya spt sedang mencoba untuk merangkak. Hilang usia 2
bulan
|
Bayi tidak
bergerak atau bergerak lemah, menandakan keterlambatan perkembangan atau
masalah motorik abnormal
|
Galant
Refleks
|
Usap tulang
punggung tengah atau punggung bagian kanan atau kiri
|
Tubuh bayi
akan melengkung ke arah yang diusap
|
Abnormalitas
neurologi
|
Crossed
Ekxtensor refleks
|
Meluruskan
salah satu tungkai bayi
|
Tungkai
yang lain (yang tadinya lurus) akan menekuk (lututnya
|
Abnormalitas
neurologi
|
Flexor
withdrawal refleks
|
Menggores
/ menyentuh telapak kaki bayi yang lurus
|
Tungkai
tersebut akan menekuk. Hilang usia 1 -2 bulan
|
Abnormalitas
neurologi
|
Extensor
thrust refleks
|
menggores
/ menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang menekuk
|
Tungkai
tersebut akan menjadi lurus
|
Abnormalitas
neurologi
|
Refleks atau fungsi persyarafan pada
anak
q Pemeriksaan
nervus I ( Olfaktoris)
Tutup salah satu lubang hidung klien ,berikan bau bauan ,
lalu klien diminta untuk menyebutkan bau apa.Tiap hidung diuji secara terpisah.
q Pemeriksaan
nervus II ( optikus),test konfrontasi dan
ketajaman penglihatan.
ü
Sebagai objek mempergunakan jari
ü
Pemeriksa dan pasaien duduk berhadapan ,mata
yang akan diperiksa berhadapan dengan
mata pemeriksa ,yang biasanya
berlawanan, mata kiri dengan mata kanan,pada garis ketinggian yang sama.
ü
Jarak antara keduanya berkisar 60 – 100 cm. Mata
yang lain ditutup,obyek mulai digerakkkan oleh pemeriksa mulai dari samping
telinga ,apabila obyek sudah tidak terlihat oleh pemeriksa maka secara normal
obyek tersebut dapat dillihat oleh pasien.
ü
Anak dapat disuruh membaca atau diberikan
Snellen Chart.
q Pemeriksaan
nervus III ( Oculomotoris refleks cahaya)
ü
Pen light dinyalakan mulai dari samping) atrau,
kemudian cahaya diarahkan pada salah satu pupil yang akan diperiksa, maka akan
ada rekasi miosis.
ü
Apakah pupil isokor kiri atau kanan
q Pemeriksaan
Nervus IV ( Troclearis ) pergerakan bola mata
ü
Menganjurkan klien untuk melihat ke atas dan ke
bawah.
ü
Pemeriksaan nervus VI ( Abdusen )
ü
Menganjurkan klien untuk melihat ke kanan dan ke
kiri.
q Pemeriksaan
nervus V( Trigeminus) Refleks kornea
ü
Tutup mata yang satu dengan penutup
ü
Minta klien untuk melirik kearah laterosuperior
( mata yang tidak diperiksa)
ü
Sentuhkan pilinan kapas pada kornea, respon
refleks berupa kedipan kedua mata secara cepat.
ü
Glaberal refleks: mengetuk dahi diantara kedua
mata,hasil positif bila tiap ketukan mengakibatkan kedua mata klien berkedip.
ü
Doll eye refleks : bayi dipalingkan dan mata
akan ikut ,tapi hanya berfookus pada satu titik.
-
Tekan pangkal lidah dengan menggunakan spatel,hasil
positif bila ada refleks muntah ( Gags refleks)
-
Pemeriksaan nervus X ( VAGUS )
Tekan lidah dengan
menggunakan spatel, dan anjurkan klien untuk memngatakan “ AH “ dan perhatikan
ovula apakah terngkat.
-
-Pemeriksaan nervus VII ( facialis) sensoris
A.
Tetesi bagian 2/3 anterior lidah dengan rasa asin,
manis dan pahit, kemudian menentukan zat apa yang dirasakan dan 1/3 bagian
belakang lidah untuk pemeeriksaan Nervus IX.
B.
Pemeriksaan
Nervus XI Hipoglosus
Menyuruh pasien
untuk menjulurkan lidah lurus lurus kemudian menarik dengan cepat dan disuruh
menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan dan sementara itu pemeriksa melakukan
palpasi pada kedua pipi untuk merasakan kekuatn lidah
q Pemeriksaan
tes nervus VIII (Acustikus)
menggesekkan rambut, atau tes bisik.
Mendengarkan garpu tala (Tes Rinne,Weber)
q Refleks kremaster : gores pada abdomen mulai dari
sisi lateral kemedial ,terlihat kontraksi
q Ortholani
test : lutut ditekuk sama tinggi/tidak
q Barlow
test : kedua lutut ditekuk dan regangkan kesamping akan terdengar bunyi klik
q Tredelenburg
test : berdiri angkat satu kaki, lihat
posisi pelvis apakah simetris kiri dan kanan.
q Waddling
gait : jalan seperti bebek.
q Thomas
test : lutut kanan ditekuk dan dirapatkan kedada,sakit dan lutut kiri akan
terangkat
q Reflek
patella
TES FUNGSI SEREBRAL
a.
Tingkat kesedaran GCS ( Nilai normal 15 )
1)
Respon membuka mata
= 4
2)
Respon verbal =
5
3)
Respon motorik =
6
Pemeriksaan
:
1)
Respon mata
F
Membuka
mata spontan (4)
F
Buka mata
atas perintah (3)
F
Buka mata terhadap nyeri (2)
F
Tidak ada respon (1)
2)
Respon verbal
F
Respon verbal tepat (5)
F
Bingung (4)
F
Berkata-kata
respon tidak tepat (3)
F
Respon tidak bermakana (2)
F
Tidak ada respon (1)
3)
Respon motorik
F
Sesuai
perintah verbal (6)
F
Mengenali nyeri local (5)
F
Menarik diri dari rangsangan nyeri (4)
F
Fleksi abnormal (
Dekortikasi ) (3)
F
Ektensi abnormal
( Decerebrasi ) (2)
F
Tidak da respon (1)
b.
Status mental
-
Orentasi
-
Daya ingat
-
Perhatian dan Perhitungan
-
Fungsi bahasa
c.
Pengkajian bicara
-
Proeses resertif : ucap baca
-
Proses exspresive : ekspresi
2. Tes Funfsi Cerebelum
a.
Untuk keseimbangan : Jalan dengan satu kaki dalam satu
garis luus
b.
Fungsi koordinasi
c.
Postur tubuh
3. Tes fungsi sensorik
a.
Rasa sakit
b.
Vibrasi : Pemeriksaan dengan garpu tala
c.
Posisi : ujung jari –jari disentuh dengan ibu jari.
d.
Sentuhan kapas
e.
Diskriminasi: stereogenesis, grafhestesia, two poin
stimulation.
4. Tes Fungsi Motorik
Terdapat
3 hal yang perlu diperhatikan :
1)Masa
otot : Hipertropi, normal,
atropi.
2) Tonus
otot : Hipertonik atau hipotonik
3) Kekuatan otot : Pemeriksa menggerakan
pasien menahan tau pasien menggerakan pasien menahan.
Penilaian :
0
Tidak ada kontraksi
1
Terlihat kontraksi tapi tidak ada pergerakan pada sendi
2
Ada gerakan pada sendi tapi tidak dapat melawan
grafitasi
3
Bisa melawan gravitasi tapi tidak bisa menahan tahanan
pemeriksa
4
Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa dengan tahanan
minimal
5
Dapat melawan kekuatan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.